Diluar
masih gerimis, daun daun pun masih basah, hawanya dingin, sedingin hatiku..
membeku.. dan aku hanya termenung ditemani secangkir kopi yang tak lagi hangat.
Aku
masih ingat akan kejadian semalam, saat kamu bilang kamu sudah ingin
mengakhirinya, saat kamu memilih untuk berpisah, iya.. aku masih mengingatnya.
Semalaman
aku tak bisa tidur, terlalu sibuk menghitung kenangan ‘aku kamu’ sampai-sampai
aku tak sadar ada bulir-bulir menumpuk di pelupuk mata.
Kira-kira, apa ya yang
kamu lakukan setelah mengucap kata itu, apakah kamu senang ? ataukah kamu
terluka sama sepertiku ? aku tak tau, dan aku berusaha untuk tak mau tahu..
4
tahun sudah aku berusaha bertahan bersamamu, meskipun apa yang kita lewati ini
tak bisa disebut indah, tapi aku tak mudah melupakannya. Entah, mungkin karena
kamu cinta pertama itu atau bukan..
Aku
fikir kesibukan bukanlah masalah besar untuk kita, tapi aku salah, ia-lah yang
membuat kita seperti ini, ia-lah yang membuat kamu memilih untuk sendiri dan
melupakan ‘kita’. Aku tak mengerti..
Aku
yang selalu berusaha untuk menjaga apa yang kita sebut kesetiaan, aku yang
selalu berusaha untuk tetap sendiri saat kamu terlalu sibuk dengan pekerjaanmu,
dan aku yang selalu setia menunggu kedatanganmu untuk segera mendapat pelukmu,
dan aku yang kini kau lupakan..
Aku
tak mau mencari tahu siapa yang salah dan siapa yang seharusnya ku salahkan,
aku terlalu sibuk mengobati luka ini, dan terlalu sibuk merapikan puing puing
yang telah berserakan.
Kalau
biasanya aku bisa menikmati rindu menunggu kedatanganmu, kini aku harus
melupakan kebiasaan itu. Seharusnya aku menjadi wanita yang kuat, karena memang
disetiap temu pasti ada pisah.
Kuteguk kopiku, dingin..
Yang
bisa aku lakukan sekarang hanya menunggu, bertahan, dan mencoba untuk bangkit.
Menunggu
untuk seseorang yang akan membantuku menyatukan hati yang telah retak, bertahan
untuk tetap hidup dan berusaha untuk bangkit.
Untuk
kamu yang sekarang bukan lagi milikku, semoga kamu bahagia, dengan atau
tanpamu, aku memang harus tetap hidup, meneruskan mimpi yang kini sudah tak
lagi bisa kurajut bersamamu..
Untukmu
yang tersayang..
A.